»Hilal Tentukan Kapan Lebaran
Minggu, 28 Agustus 2011
INILAH.COM, Jakarta – Sejak dulu, penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal selalu ditentukan menggunakan Hilal. Diperkirakan, tahun ini akan ada perbedaaan Lebaran.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amien saat diwawancara via telepon, tahun ini akan ada perbedaan Lebaran lagi seperti tahun lalu. “Karena Hilal berada di bawah dua derajat, kemungkinan besar akan ada perbedaan Lebaran,” ujarnya.
Berikut wawancara lengkapnya dengan INILAH.COM.
Cara apa saja yang digunakan menentukan Lebaran?
Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, umat Muslim selalu menggunakan perhitungan Hilal guna menentukan kapan tepatnya Lebaran dirayakan dan cara ini telah digunakan sejak dulu kala. Seiring berjalannya waktu, metode ini terus mengalami penyempurnaan.
Selain Hilal, adakah cara lain menentukan Lebaran?
Selain perhitungan hilal, perhitungan juga menggunakan kitab-kitab. Namun, karena perkembangan teknologi saat ini telah maju, kitab-kitab juga perlu mengalami penyesuaian. Penentuan juga bisa melalui ilmu modern. Ilmu modern LAPAN juga bisa digunakan.
Yakni, melalui peneropongan bintang serta perhitungan-perhitungan baru lain yang bisa dilakukan guna mencari keakuratan kapan Lebaran bisa dirayakan.
Teknis metode tersebut?
Metode penentuan Lebaran ini mengandalkan kemunculan bulan di ufuk. Jika kumunculan bulan tepat dua derajat, maka dipastikan keesokan harinya merupakan bulan Syawal.
Menurut perkiraan MUI, kapan Lebaran nasional bisa dirayakan?
MUI memprediksi Lebaran nasional akan jatuh pada hari Rabu 31 Agustus. Untuk kasus semacam ini, puasa akan genap 30 hari atau biasa disebut Istigmal. Penentuan melalui sidang Isbat hanya prosedural saja di mana sebenarnya sudah bisa diprediksi.
Jika ada perbedaan dan pergolakan?
Jika ada pergolakan dalam penentuan Lebaran, memang harus ada toleransi dan legowo. Hingga saat ini, kasus-kasus perbedaan perhitungan ini memang belum menemukan penyelesaian sejak lama. Berpuasalah karena merugyah (melihat) Hilal dan berhari rayalah karena merugyah Hilal. Untuk penentuan kapan pastinya Lebaran akan dilaksanakan pada 29 Agustus di Kementerian Keagamaan. [mdr]
sumber
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amien saat diwawancara via telepon, tahun ini akan ada perbedaan Lebaran lagi seperti tahun lalu. “Karena Hilal berada di bawah dua derajat, kemungkinan besar akan ada perbedaan Lebaran,” ujarnya.
Berikut wawancara lengkapnya dengan INILAH.COM.
Cara apa saja yang digunakan menentukan Lebaran?
Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, umat Muslim selalu menggunakan perhitungan Hilal guna menentukan kapan tepatnya Lebaran dirayakan dan cara ini telah digunakan sejak dulu kala. Seiring berjalannya waktu, metode ini terus mengalami penyempurnaan.
Selain Hilal, adakah cara lain menentukan Lebaran?
Selain perhitungan hilal, perhitungan juga menggunakan kitab-kitab. Namun, karena perkembangan teknologi saat ini telah maju, kitab-kitab juga perlu mengalami penyesuaian. Penentuan juga bisa melalui ilmu modern. Ilmu modern LAPAN juga bisa digunakan.
Yakni, melalui peneropongan bintang serta perhitungan-perhitungan baru lain yang bisa dilakukan guna mencari keakuratan kapan Lebaran bisa dirayakan.
Teknis metode tersebut?
Metode penentuan Lebaran ini mengandalkan kemunculan bulan di ufuk. Jika kumunculan bulan tepat dua derajat, maka dipastikan keesokan harinya merupakan bulan Syawal.
Menurut perkiraan MUI, kapan Lebaran nasional bisa dirayakan?
MUI memprediksi Lebaran nasional akan jatuh pada hari Rabu 31 Agustus. Untuk kasus semacam ini, puasa akan genap 30 hari atau biasa disebut Istigmal. Penentuan melalui sidang Isbat hanya prosedural saja di mana sebenarnya sudah bisa diprediksi.
Jika ada perbedaan dan pergolakan?
Jika ada pergolakan dalam penentuan Lebaran, memang harus ada toleransi dan legowo. Hingga saat ini, kasus-kasus perbedaan perhitungan ini memang belum menemukan penyelesaian sejak lama. Berpuasalah karena merugyah (melihat) Hilal dan berhari rayalah karena merugyah Hilal. Untuk penentuan kapan pastinya Lebaran akan dilaksanakan pada 29 Agustus di Kementerian Keagamaan. [mdr]
sumber
words spilled @ 14.59 /
leave goosebumps here ⋄